PKKMB UNIVERSITAS LAMPUNG DAY 1 ( 14 AGUSTUS) 2025

 

౨ৎ⋆˚。⋆ RESUME PKKMB UNILA 14 AGUSTUS 2025 à±¨à§Ž⋆˚。⋆


PKKMB adalah program orientasi resmi yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi untuk menyambut dan memperkenalkan mahasiswa baru kepada kehidupan kampus. Kegiatan ini bertujuan untuk membantu mahasiswa beradaptasi dengan lingkungan akademik, organisasi, serta budaya kampus yang ada di Universitas Lampung

Dalam kegiatan ini, mahasiswa baru diperkenalkan pada:

  • Sistem pembelajaran di perguruan tinggi.

  • Nilai dan etika akademik.

  • Layanan dan fasilitas kampus.

  • Organisasi kemahasiswaan dan kegiatan ekstrakurikuler yang ada di UNILA.

  • Isu-isu penting seperti antiradikalisme, bela negara, dan kesehatan mental.

PKKMB juga menjadi sarana untuk membangun jiwa kepemimpinan, kerja sama tim, disiplin, dan tanggung jawab.


                                 ⋆˚。⋆  "Materi 1, Pengembangan Karakter Mahasiswa" ⋆˚。⋆

Pemateri: AKBP Vicky Dzulkarnain, M.M. 

Hari pertama PKKMB Universitas Lampung, AKBP Vicky Dzulkarnain, M.M. membawakan materi tentang pentingnya pembentukan karakter mahasiswa di tengah perubahan zaman. Beliau mengawali sesi dengan mengajak peserta memahami realitas era Society 5.0, sebuah fase teknologi termasuk kecerdasan buatan, sistem robotik, dan platform digital sangat terintegrasi dalam kehidupan. Walaupun membawa kemudahan, kemajuan ini juga menyebabkan risiko, semacam hilangnya interaksi manusia karena ketergantungan pada teknologi. Karena itu, pendidikan karakter, moral, dan keteladanan menjadi kunci agar generasi muda tidak terjebak dampak negatifnya.

Meskipun Indonesia memiliki visi besar menuju Indonesia Emas 2045, berbagai tantangan strategis masih perlu diatasi. Beberapa di antaranya adalah kesenjangan ekonomi yang masih mencolok antarwilayah dan kelompok sosial, ketimpangan dalam akses serta kualitas pendidikan, serta meningkatnya intoleransi yang mengancam persatuan dan keberagaman bangsa. Ketiga isu ini menjadi penghambat utama dalam mewujudkan pembangunan yang inklusif, berkelanjutan, dan berkeadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.

Oleh karena itu, pentingnya pengembangan karakter mahasiswa menjadi hal yang krusial. Mahasiswa tidak hanya dituntut unggul secara intelektual, tetapi juga harus memiliki integritas, toleransi, empati sosial, dan semangat kebangsaan yang kuat. Melalui pembentukan karakter yang kokoh, generasi muda akan mampu menjadi agen perubahan yang menjawab tantangan bangsa dan membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih adil, inklusif, dan berdaya saing global.

Beliau mengatakan kuliah sambil bekerja juga merupakan salah satu pengembangan karakter mahasiswa. Kuliah sambil bekerja memberikan kontribusi besar dalam pengembangan karakter mahasiswa. Melalui pengalaman ini, mahasiswa belajar memperluas wawasan, membangun jejaring profesional (networking), serta melatih kemampuan manajemen waktu secara nyata. Selain itu, tantangan yang dihadapi juga membentuk sikap disiplin, tanggung jawab, dan kemandirian yang semuanya menjadi bekal penting untuk memperbesar peluang sukses di dunia akademik maupun profesional.

Sebagai penutup, beliau menyarankan agar mahasiswa dapat mengelola waktu belajar dengan sebaik-baiknya, membangun semangat perubahan yang konstruktif bagi kemajuan bangsa, senantiasa menjaga semangat dan tekad yang tinggi, serta tumbuh menjadi generasi yang terbuka, adaptif, dan dapat dipercaya.


                       ⋆˚。⋆ Materi 2, Perguruan Tinggi di Era Digital dan Revolusi Industri   ⋆˚。⋆

Pemateri: Prof. Dr. Eng. Suripto Dwi Yuwono, S.Si., M.T. (Wakil Rektor Bidang Akademik Universitas Lampung)

Sesi kedua berlangsung dengan penuh antusiasme.
Prof. Dr. Eng. Suripto Dwi Yuwono membuka sesi dengan menyuarakan yel-yel PKKMB 2025 yang disambut meriah oleh seluruh peserta. Beliau kemudian membagikan kisah hidupnya secara singkat, sebuah perjalanan panjang yang menunjukkan bahwa keberhasilan tidak datang secara tiba-tiba, melainkan hasil dari kerja keras dan ketekunan. Ia menekankan bahwa setiap mahasiswa memiliki kesempatan yang sama untuk sukses, bahkan bisa melampaui pencapaian dirinya saat ini.

Dalam pemaparannya, Prof. Suripto juga menjelaskan secara umum tentang Universitas Lampung. Beliau menyoroti berbagai transformasi yang tengah dilakukan guna memastikan mahasiswa dapat menjalani proses perkuliahan secara maksimal. Salah satu poin penting yang disampaikan adalah mengenai struktur kepemimpinan universitas, yang terdiri dari rektor dan empat wakil rektor.

Masing-masing wakil rektor memiliki tanggung jawab di bidang yang berbeda, yaitu:

    1. Rektor  : Prof. Dr. Ir. Lusmeilia Afriani, D.E.A.IPM, ASEAN Eng.                                                  

    2. Wakil Rektor I (Bidang Akademik) : Prof. Dr. Eng. Suripto Dwi Yuwono, S.Si., M.T.

    3. Wakil Rektor II (Bidang Keuangan dan Umum) : Dr. Habibullah Jimad, S.E., M.Si.

    4. Wakil Rektor III (Bidang Kemahasiswaan dan Alumni) : Prof. Dr. Sunyono, M.Si.

    5. Wakil Rektor IV (Bidang Perencanaan, Kerja Sama, dan Sistem Informasi) : Prof. Dr. Ayi Ahadiat,          SE., M.B.A.

Melalui sistem kepemimpinan yang terstruktur ini, Universitas Lampung terus berupaya menjadi institusi pendidikan tinggi yang unggul dan mampu membentuk generasi masa depan yang kompeten.  

Sistem perkuliahan yang ada di unila mempunyai quality assurance yang mengatur semua prodi ter akreditasi 

Akreditasi Unggul          : 38 Prodi

Akreditasi A                    : 12 Prodi

Akreditasi Baik Sekali    : 43 Prodi

Akreditasi B                    : 17 Prodi

Akredtasi Baik                : 18 Prodi

Kemudian Prof. Suripto memperkenalkan jargon UNILA yaitu BE STRONG yang mempunyai singkatan :

B : Bussines Sector Finance, Invesment and Assets

E : Empowerment Of Human Resaurces

S : Service For Community

T : Teaching

R : Research

O : Organizational Patnerships

N : Network Infrastrukture

G : Good University Govermance


                 ⋆˚。⋆Materi 3, Transformasi Bandar Lampung Menuju Kota Metropolitan ⋆˚。

Pemateri : Paryanto, S.IP. ( KABAN KESBANGPOL BALAM )

Bangsa Indonesia konsesus dasar dalam berbangsa dan bernegara yaitu, Undang-Undang Dasar 1945, Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, dan NKRI.

PKKMB menjadi salah satu forum pendidikan yang berguna bagi kehidupan mahasiswa, yang mana kegiatan tersebut berupa sosialisasi tentang hak dan kewajiban mahasiswa, menggelar diskusi tentang kehidupan sosial masyarakat dilingkungan kampus serta pengenalan berbagai ilmu dari berbagai jurusan.

Mahasiswa dapat terlibat langsung dalam berbagai proyek pembangunan, mahasiswa harus menjadi bagian dari solusi, bukan masalah yang mana akan mewujudkan Bandar Lampung sebagai kota yang Metropolitan yang maju.


Materi 4, Kehidupan Berbangsa, Bernegara, Jati Diri Bangsa, dan Pembinaan Kesadaran Bela Negara 

 Pemateri: Brigjen TNI Haryantana, S.H

Dari awal 2025 sampai saat ini, telah terjadi penangkapan terduga terorisme sebanyak 3x dengan total 4 orang di wilayah Indonesia. Meununjukan bahwa perkembangan radikalisme, terorisme, dan intolerin masih menjadi ancaman di indonesia. Paham-paham ini bukan hanya menyerang secara fisik, tetapi juga menyerang ideologi negara: Pancasila. Maka dari itu, kita harus membangun ketahanan ideologi nasional dengan meningkatkan literasi kebangsaan serta memperkuat identitas keindonesiaan di kalangan generasi muda.

Di tengah tantangan global yang semakin kompleks, bangsa Indonesia menghadapi berbagai persoalan serius yang dapat mengancam keutuhan negara. Tantangan tersebut hadir dalam berbagai bentuk: ideologi transnasional yang masuk tanpa batas, ketidakstabilan politik jelang pemilu, kesenjangan ekonomi, konflik sosial budaya, hingga ancaman terhadap pertahanan dan keamanan nasional. Maka, penguatan jati diri bangsa dan kesadaran bela negara menjadi sangat penting sebagai fondasi dalam menghadapi dinamika tersebut.

Persoalan sosial budaya juga turut menjadi perhatian serius. Dalam masyarakat yang plural dan majemuk seperti Indonesia, keragaman sering kali disalahartikan sebagai perbedaan yang harus dipertentangkan. Padahal, semboyan "Bhinneka Tunggal Ika" mengajarkan kita bahwa perbedaan adalah kekayaan yang harus dirawat. Konflik horizontal yang dipicu oleh isu suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) masih sering terjadi. Di sinilah peran pendidikan karakter dan penguatan nilai-nilai toleransi menjadi kunci utama untuk merawat harmoni sosial.

Bangsa yang besar adalah bangsa yang mampu menjaga identitas dan integritasnya di tengah arus perubahan global. Keteladanan dalam berbangsa dan bernegara harus dimulai dari diri sendiri, kemudian menyebar ke lingkungan sekitar. Pemimpin yang berintegritas, rakyat yang berdaya, dan semangat kolektif untuk menjaga kedaulatan bangsa merupakan kunci keberhasilan Indonesia dalam menghadapi tantangan zaman. Dengan jati diri yang kuat dan kesadaran bela negara yang tinggi, Indonesia akan mampu berdiri tegak sebagai bangsa yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur.

Hari pertama PKKMB Universitas Lampung telah memberikan bekal awal yang luar biasa bagi seluruh mahasiswa baru. Melalui beragam materi yang disampaikan oleh para pemateri yang kompeten di bidangnya, kita semua diajak untuk memahami tidak hanya bagaimana menjadi mahasiswa yang cerdas secara intelektual, tetapi juga tangguh secara karakter, berjiwa nasionalis, adaptif terhadap teknologi, dan siap menjadi agen perubahan bagi bangsa.

Dari penguatan karakter di era Society 5.0, wawasan mengenai kehidupan kampus dan transformasi UNILA, hingga pentingnya bela negara serta kesadaran akan keberagaman bangsa—semua menjadi pondasi penting dalam membentuk generasi muda yang siap menyongsong Indonesia Emas 2045.

Mari kita jadikan hari ini sebagai langkah awal menuju perjalanan panjang yang penuh tantangan dan peluang. Jadilah mahasiswa yang tidak hanya hadir untuk belajar, tetapi juga untuk berkontribusi, menginspirasi, dan membawa perubahan positif.

Sampai jumpa di hari kedua PKKMB dengan semangat yang lebih tinggi, energi yang lebih besar, dan tekad yang lebih kuat!

                                            




0 Komentar